Karakteristik anak usia SD
Pada dasarnya tiap-tiap individu
manusia adalah unik, satu sama lain berbeda dari yang lainnya. Jadi tiap-tiap
mausia selalu mempunyai ciri-ciri, sifat-sifat tersendiri yang membedakannya
dari manusia-manusia lainnya, dan ini merupakan salah satu tanda keperkasaan
Sang Maha Pencipta menciptakan makhluknya.
Manusia dilahirkan dalam keadaan yang sepenuhnya tidak berdaya dan harus menggantungkan diri pada orang lain. Karena manusia pertama sekali tergantung pada orang, maka penting sekali peranan orang tersebut terhadap perkembangan kepribadian anak (biasanya ibu).
Anak dalam setiap tahap perkembangannya memiliki karakteristik-karakteristik, tahap-tahap yang terdiri dari 3 masa
1. Masa negativistis pertama pada usia 2-3 tahun
2. Masa negativistis kedua pada usia 5-6 tahun
3. Masa negativistis ketiga pada usia remaja
Pada makalah ini terbakar pada masa negativistis kedua pada usia 5-6 tahun pada masa usia ini anak mengenal lingkungan yang lebih luas diantaranya sekolah, tetangga, dll. Sehingga anak memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan karakteristik pada masa sebelumnya.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah mengajak supaya pembaca :
1. Mengetahui karakteristik anak usia sekolah dasar masa kelas-kelas rendah
2. Mengetahui karakteristik anak usia sekolah dasar masa kelas-kelas tinggi
3. Mengetahui pertumbuhan fisik / jasmani anak usia sekolah dasar
4. Mengetahui perkembangan intelektual (IQ) dan Emosional (EQ)
Manusia dilahirkan dalam keadaan yang sepenuhnya tidak berdaya dan harus menggantungkan diri pada orang lain. Karena manusia pertama sekali tergantung pada orang, maka penting sekali peranan orang tersebut terhadap perkembangan kepribadian anak (biasanya ibu).
Anak dalam setiap tahap perkembangannya memiliki karakteristik-karakteristik, tahap-tahap yang terdiri dari 3 masa
1. Masa negativistis pertama pada usia 2-3 tahun
2. Masa negativistis kedua pada usia 5-6 tahun
3. Masa negativistis ketiga pada usia remaja
Pada makalah ini terbakar pada masa negativistis kedua pada usia 5-6 tahun pada masa usia ini anak mengenal lingkungan yang lebih luas diantaranya sekolah, tetangga, dll. Sehingga anak memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan karakteristik pada masa sebelumnya.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah mengajak supaya pembaca :
1. Mengetahui karakteristik anak usia sekolah dasar masa kelas-kelas rendah
2. Mengetahui karakteristik anak usia sekolah dasar masa kelas-kelas tinggi
3. Mengetahui pertumbuhan fisik / jasmani anak usia sekolah dasar
4. Mengetahui perkembangan intelektual (IQ) dan Emosional (EQ)
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar
Masa
usia sekolah adalah babak terakhir bagi periode perkembangan dimana manusia
masih digolongkan sebagai anak masa usia sekolah dikenal juga sebagai masa
tengah dan akhir dari masa kanak-kanak, pada masa inilah anak paling siap untuk
belajar. Mereka ingin menciptakan sesuatu, bahkan berusaha untuk dapat membuat
sesuatu sebaik-baiknya, ingin sempurna dalam segala hal.
Pada
masa ini anak menjalani sebagian besar dari kehidupannya di sekolah yaitu di
Sekolah Dasar. pada masa ini dikatakan pula sebagai masa konsolidasi. Masa usia
sekolah dasar sering pula disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian
sekolah. Pada masa keserasian sekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah
dididik dari pada sebelumnya dan sesudahnya.
Masa ini dapat dirinci lagi menjadi
2 fase
1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar kira-kira umur 6 atau
7 tahun sampai umur 9 atau 10 tahun
2. Masa kela-kelas tinggi sekolah dasar kira-kira umur 9 tahun
10 tahun sampai kira-kira umur 12 atau 13 tahun
1.
Karakteristik Anak pada Masa Kelas-Kelas Rendah Sekolah Dasar
Beberapa sifat khas anak pada masa
ini antara lain adalah:
1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani
dengan prestasi sekolah
2. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional
3. Ada kecenderungan menuju diri sendiri
4. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain ada
kecenderungan meremehkan anak lain.
5. kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu hal, maka soal itu
dianggapnya tidak penting.
6. Pada masa ini anak menghendaki nilai raport yang baik, tanpa
mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai atau tidak.
2.
Karakteristik Anak pada Masa Kelas-Kelas Tinggi SD
Beberapa sifat khas anak-anak pada
masa ini adalah:
1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang
konkret
2. Amat realistis, ingin tahu, ingin belajar
3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan
mata pelajaran khusus
4. Sampai kira-kira umur II tahun anak dapat membutuhkan
seorang guru / orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan
memenuhi keinginannya. Setelah kira-kira umur II tahun pada umumnya anak
menghadapi tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri
5. Pada masa ini anak memandang (nilai raport) sebagai ukuran
yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah
6. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya
biasanya untuk dapat bermain bersama-sama
7. Mengembangkan kata hati, moralitas suatu skala nilai-nilai
B. Perkembangan Fisik / Jasmani
a. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik mencakup aspek-aspek anatomis dan
fisiologis
1. Perkembangan Anatomis
Perkembangan anatomis ditujukan
dengan adanya kuantitatif pada struktur tulang-berulang. Indeks tinggi dan
berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajegan badan secara
keseluruhan.
a) tulang-berulang pada masa bayi berjumlah 27 yang masih
rentur, berpori dan persambungannya longgal
b) berat badan tinggi badan pada waktu lahir umumnya sekitar
3-4 kg dan 0-60 cm, masa kanak-kanak sekitar 12-15 kg dan 90-120 cm
c) Proporsi tinggi kepala dan badan pada masa bayi dan
kanak-kanak sekitar 1:4.
2. Perkembangan Fisiologi
Perkembangan fisiologi ditandai
dengan adanya perubahan-perubahan secara kuantitatif, kualitatif dan fungsional
dari sistem-sistem kerja hayati seperti konstraksi otot, peredaran darah dan
pernafasan, persyarafan, sekresi kelenjar dan pencernaan.
a) otot sebagai pengontrol motorik, proporsi bobotnya 1-5 pada
masa bayi dan kanak-kanak;
b) frekuensi denyut jantung pada masa bayi sekitar 140 permenit
dengan meningkatkan usia dapat berkurang sampai 62-63 meskipun normalnya pada
orang dewasa sekitar 72;
c) persentase tingkat kesempurnaan perkembangan secara
fungsional
d) keaktifan dan tingkat kematangannya sekresi tubuh
b. Perkembangan Prilaku Psikomotorik
Prilaku
psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional antara neuronmuscular
system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif, konatif).
Loree
(1970:75) menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang
bersifat universal harus dikuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal
masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehensian).
Kedua
jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan
keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain
(playing) dan bekeja (working)
c. Pertumbuhan Selama Pertengahan Masa Kanak-Kanak
1. Tingkat Pertumbuhan
Tingkat
pertumbuhan anak sangat berbeda antara ras, bangsa dan tingkat sosial
ekonominya. Pertumbuhan juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan mereka.
Anak-anak
yang tumbuh paling tinggi biasanya dalam hidupnya tidak mengalami kekurangan
gizi atau infeksi penyakit yang merupakan masalah utama dalam kehidupan.
2. Nutrisi dan Pertumbuhan
Kekurangan
nutrisi dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lamban, karena nutrisi tersebut
hanya untuk mempertahankan hidup dan energi, sedangkan protein lebih untuk
meningkatkan pertumbuhan. Apabila makanan tidak dapat mendukung kedua proses
tersebut sepenuhnya maka pertumbuhannya menjadi tidak optimal.
3. Kesehatan dan Kebugaran Anak
Pemberian
vaksinasi sangat baik bagi anak-anak usia pertengahan dari pada yang rendah
usianya. Terbukti dengan adanya imunisasi di sekolah.
d. Beberapa Aspek Kesehatan dan Kebugaran Masa Kanak-kanak
1. Obesity
Penyebab
obesity yaitu karena banyak makan dan kurang berolahraga
2. Kondisi Medis pada Masa Kanak-kanak
Pada umumnya anak-anak mendapat
sakit akut dalam waktu singkat dengan berbagai usia medis, biasanya terkena
virus (flu), selain itu ada juga sakit ternggorokan, radang tenggorokan,
infeksi telinga dan gangguan emosional
3. Penglihatan
Pada anak usia sekolah,
penglihatannya lebih tajam dari pada waktu sebelumnya. Mereka cenderung lebih
matang dan dapat memfokuskan penglihatan lebih baik.
4. Kesehatan Gigi
Anak usia 6 tahun mengalami tanggal
giginya yang pertama kali, selanjutnya diganti dengan gigi yang tetap setiap
tahun sebanyak empat gigi untuk tahun kelima berikutnya gangguan pada gigi yang
biasanya dialami anak usia ini yaitu kerusakan gigi dan juga gigi tanggal
5. Kebugaran Anak
Memelihara kebugaran anak sangat
penting hal ini bisa dilakukan dengan cara berenang, senam, lari, berjalan
kaki, bersepeda. Hal ini untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru.
C. Perkembangan Intelektual (IQ) dan Emosional (EQ)
1. Perkembangan Intelektual (IQ)
a. Perkembangan Kognitif
Menurut
Piaget anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret (concrete
operations) yaitu pada waktu anak dapat berikir secara logik mengenai segala
sesuatu. Pada umumnya mereka pada tahap ini sampai kira-kira II tahun.
b. Berpikir Operasional
Melakukan
berbagai bentuk operasional yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan
dari aktivitas jasmani. Pada tahap operasionak konkret anak-anak sudah mulai
bekerja denga angka-angka, mengetahui konsep-konsep waktu dan ruang dan dapat
membedakan kenyataan dengan hal-hal yang bersifat fantasi.
Anak-anak
usia sekolah lebih dapat berpikir secara logik dari pada waktu mereka masih
muda. Menurut Piaget seorang anak pada periode perkembangan initelah mampu
menggunakan simbol” untuk melakukan sesuatu.
Pada
periode berpikir ini pula anak-anak mulai mampu melakukan “Perpisahan mereka
memperhitungkan berbagai aspek yang ada sebelum mengambil suatu kesimpulan dan
tidak lagi hanya terpukau kepada satu aspek saja seperti pada pemikiran
praoperasional. Mereka meningkatkan pengertian bahwa adanya sudut pandangan
orang lain memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dan
memungkinkan mereka untuk bersikap lebih
luwes dalam sikap moral mereka.
c. Konservasi
Konservasi
adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai
opemasi pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi adalah kemampuan untuk
mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama dalam
substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
Anak
pada usia sekolah dasar sudah mampu melakukan konservasi karena sudah memahami
konsep bolak-balik (reversibility) konsep bahwa ia dapat mengembalikan benda
kebentuknya yang semula tanpa (ditambah atau dikurangi).
Menurut
Piaget, kemampuan konservasi di mungkinkan untuk berkembang jika sistem syaraf
sudah cukup matang dan mendukung kemampuan.
Selain
itu anak dapat melakukan konservasi adalah anak yang nilai rapornya lebih
tinggi, IQ nya tinggi kemampuan verbalnya baik, dan ibu yang aktif jadi, disini
tampaklah suatu peningkatan kualitatif cara berpikir anak.
d. Seriasi (Runtunan)
Seriasi
juga adalah satu ciri perkembangan kognitif anak usia sekolah, yaitu memahami
suatu seri posisi, seriasi ini juga berlaku untuk berbagai dimensi, yaitu dimensi
tinggi, panjang atau ukuran, Artinya anak usia SD mampu menyusun benda mulai
dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
e. Klasifikasi dari Obyek-obyek
Yaitu
kemampuan untuk memilih sub kelompok.
f. Konsep Angka
2. Perkembangan Emosional (EQ)
Pada
masa anak sekolah dasar (school age), pada masa ini ia pada umumnya mulai dituntut untuk dapat mengerjakan atau
menyelesaikan sesuatu dengan baik bahkan sempurna.
Kemampuan melakukan hal-hal tersebut
menumbuhkan kepercayaan atas kecakapannya menyelesaikan sesuatu tugas. Kalau
tidak pada akan tumbuh / menimbulkan perasaan rendah diri (inferiority) yang
akan dibawanya pada taraf perkembangan selanjutnya.
Pada
masa ini anak usia SD mulai mengalami ketidak senangan berdiferensiasi di dalam
rasa malu cemas dan kecewa sedangkan kesenangan, berdiferensiasi ke dalam
harapan dan kasih orang.
Oleh
karena itu, tidak heran kalau terdapat siswa-siswi yang membenci atau
menyenangi guru atau bidang studi tertentu, bergantung pada kemampuan guru
untuk menyelenggarakan conditioning reinforcement aspek-aspek emosional
tersebut.
Gejala
“seperti takut, cemas, marah, sedih, iri cemburu, senang, kasih sayang, simpati
merupakan beberapa proses manifestasi dari keadaan emosional pada diri seseorang.
Aspek
emosional dari suatu perilaku melibatkan 3 variable yaitu:
5. Rangsangan yang menimbulkan emosi (the stimulus variable)
6. Perubahan-perubahan fisiologis variable yang terjadi bila
mengalami emosi (the organismic variable)
7. Pola sambutan ekspresi atas terjadinya pengalaman emosional
itu. (the respons variable)
a. Gangguan emosional pada Kanak-Kanak
Ada
beberapa gangguan emosional pada masa kanak-kanak sehingga terkesan dan sebagai
penyebab ketakutan kanak-kanak untuk melakukan suatu kegiatan. Salah satu
contohnya yaitu pada suasana yang gelap sehingga membuat anak merasa takut
melakukan sesuatu pada malam hari diluar rumah. Dan biasanya untuk
menanggulangi masalah ini ditanggulangi oleh psikiater.
b. Beberapa tipe masalah emosional
Kebrutalan
atau kebingungan anak akan nampak pada perilakunya, misalnya: berkelahi,
berbohong, mencuri dan merusak aturan yang berlaku. Bentuk-bentuk tindakan
tersebut merupakan ekspresi yang keluar dari emosional yang terganggu
c. Gangguan Kecemasan
Gangguan
kecemasan yang dialami anak-anak dapat berupa gangguan keinginan terpisah dan
ketakutan (phobia) sekolah, Gangguan keinginan terpisah dari orang terdekat
berakibat anak mengalami sakit kepala, sakit perut, dsb.
d. Takut Sekolah
Ketakutan
terhadap guru yang keras (galak) atau mendapat tugas yang berat di sekolah
merupakan salah satu ketakutan pada anak, ketakutan anak tersebut adalah wajar.
Hal ini disebabkan karena lingkungan yang tidak kondusif.
e. Kematangan Sekolah
Kematangan
Sekolah ini ditandai apabila anak telah mencapai perkembangan fisik sebagai
dasar yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan segala sesuatu disekolah,
perkembangan kognitif yang memadai juga sangat dibutuhkan selain itu anak juga
telah mampu mengembangkan hubungan emosional yang sehat dengan orang lain.
f. Depresi pada masa kanak-kanak
Gejala-gejala
depresi antara lain gangguan konsentrasi, tidur kurang, selera makan kurang,
mulai berbuat kejelekan disekolah, tidak merasa bahagia, selalu mengeluh karena
penyakit jasmani yang dideritanya, selalu merasa bersalah.
g. Perawatan Problema Emosional
Pilihan
untuk perawatan secara khusus untuk gangguan tertentu tergantung pada beberapa
faktor, misalnya problema yang bersifat alamiah, kpribadian anak, kesediaan
orang tua untuk berpartisipasi, sosial ekonomi orang tua, dll.
Beberapa jenis terapi untuk mengatasi gangguan emosional
Perawatan
psikologis dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
a. Terapi seca individual. Yaitu dengan melihat anak satu
persatu membantu agar anak dapat mengenal dirinya atau kepribadiannya dan
hubungannya dengan orang lain dan menginterpretasikan penasaran dan perilaku
anak.
b. Terapi jangka pendek dan jangka panjang
1. Terapi jangka pendek dilakukan dengan waktu yang pendek
biasanya berkaitan dengan masalah ringan
2. Terapi jangka panjang dilakukan dengan waktu yang panjang,
yang berkaitan dengan masalah yang memerlukan keteraturan, kontinuitas, demi
terciptanya perubahan perilaku anak misalnya dengan terapi bermain dan terapi
keluarga
c. Terapi perilaku atau modifikasi perilaku
Metode ini diterapkan dengan
menggunakan teori belajar untuk mengubah perilaku anak. Yaitu dengan
menghilangkan perilaku anak yang tidak disenangi.
d. Efektifitas perilaku
Pada umumnya terapi sangat
bermanfaat dan membantu anak-anak yang memperoleh terapi lebih baik daripada
anak-anak yang tidak memperoleh terapi.
Terapi
juga dapat dilakukan pada anak yang mengalami gangguan salah satunya gangguan
emosional pada anak yaitu stress. Stress adalah perasaan tertekan disertai
dengan meningkatnya emosi yang tidak menyenangkan, seperti cemas, gelisah,
takut, sedih, marah, yang relatif berlangsung lama.
Stress
dapat disebabkan oleh berbagai hal yaitu:
1. Suasana
dalam keluarga yang seringkali diwarnai oleh adanya konflik orang tua
2. Sikap
orang tua yang selalu menuntut pada anak untuk berprestasi dan berbuat yang
baik-baik
3. Penyakit
4. Frustasi
5. Ketidak
hadiran orang tua dirumah
6. Perceraian
7. Kemiskinan
8. Ditinggal
mati orang tua
9. Keamanan
yang terganggu misal tawuran, perang.
KESIMPULAN
Anak juga mempunyai kehidupan kejiwaan yang lain dari pada orang dewasa. Ia punya cara-cara berfikir, merasa mengingat yang tersendiri. Oleh karena itu dalam menghadapi anak, kita tidak bersikap seperti menghadapi pada orang dewasa. Dia punya dunia tersendiri dan punya fase-fase kehidupan yang mempunyai perkembangan tertentu.
Perkembangan fisik, intelektual anak usia sekolah dasar cenderung lamban. Pertumbuhan fisik anak menurun, sedangkan kecakapan motorik terus membaik. Dalam masa perkembangan usia anak SD ditandai dengan tempertantum, yaitu tingkah laku mengamuk, menangis, menjerit, merusak, menyerang dan menyakiti diri sendiri.
Anak juga mempunyai kehidupan kejiwaan yang lain dari pada orang dewasa. Ia punya cara-cara berfikir, merasa mengingat yang tersendiri. Oleh karena itu dalam menghadapi anak, kita tidak bersikap seperti menghadapi pada orang dewasa. Dia punya dunia tersendiri dan punya fase-fase kehidupan yang mempunyai perkembangan tertentu.
Perkembangan fisik, intelektual anak usia sekolah dasar cenderung lamban. Pertumbuhan fisik anak menurun, sedangkan kecakapan motorik terus membaik. Dalam masa perkembangan usia anak SD ditandai dengan tempertantum, yaitu tingkah laku mengamuk, menangis, menjerit, merusak, menyerang dan menyakiti diri sendiri.
REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
- Abu Ahmadi, H.Drs.Psikologi Umum. Rineka Cipta. Jakarta. 1998
- Aswin Hadis, Fawzia. Psikologi Perkembangan Anak. Dekdikbud.
- Fauzi, Ahmad, H.Drs.Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung.1999
- Somantri, Mulyani dan Nana Saodih. Perkembangan Peserta Didik. Universitas Terbuka. Jakarta. 2004
- Syamsudin Makmun, Abin H.M.A. DR. Prof. Psikologi Kependidikan. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung. 2000
- Wirawan Sarwono, Sarlito. DR. Pengantar Umum Psikologi. PT. Bulan Bintang. Jakarta. 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar